Senin, 03 November 2008

Investasi Kesehatan dengan Produk Organik

Investasi Kesehatan dengan Produk Organik

BERAGAM: Produk organik kini tidak hanya sebatas sayur dan buah. Beragam jenis beras dan telur organik semakin mudah ditemukan.

JAKARTA-- Ditengah hiruk pikuk permasalahan makanan yang terkontaminasi zat-zat berbahaya yang terkandung dalam berbagai jenis makanan. Pemikiran untuk kembali mengkonsumsi makanan yang memenuhi standar kesehatan mulai digiatkan.

Hanya saja tuntutan percepatan proses produksi dalam jumlah massal untuk memenuhi kebutuhan pangan menjadi jalan terjal yang tidak bisa dihindari. Akibatnya ketergantungan penggunaan bahan kimia seperti pestisida, pupuk kimia dan bahan-bahan kimia berbahaya dalam produksi bahan makanan sulit terbendung.

Salah satu dari sekian usaha untuk kembali hidup sehat telah dilakukan termasuk dengan memperkenalkan makanan organik. Secara umum makanan organik merupakan makanan yang mempunyai standar kesehatan yang direkomendasikan. Di Indonesia sebenarnya telah mengenal makanan organik sebelum masa swasembada pangan berlangsung namun masyarakat cenderung mengenal dengan nama makanan alami.

Perbaikan pola produksi kembali ke alam menjadi kunci produksi makanan organik. Hal ini yang membedakan dengan pola produksi makanan non organik. Kontrol terhadap kualitas dari makanan melalui proses ketat. Seperti misalnya tata cara penanaman, pupuk yang digunakan, uji laboratorium dan pemberian sertifikasi kesehatan terhadap hasil panen.

Salah seorang dari kalangan selebritis yang peduli terhadap perkembangan makanan organik, Melly Manuhuttu, berbagi pengalaman. Ibu dari dua anak itu mulai tergerak memasyarakatkan makanan organik melalui toko Organic Vegetables pada tahun 2001. Dia menyadari produksi pembuatan makanan organik cenderung sulit dan membutuhkan waktu jauh lebih banyak dari makanan non organik.

Menurut Melly, proses yang demikian ketat menjadikan harga makanan organik menjadi relatif mahal. Selain itu, dia menunjuk pada sedikitnya permintaan terhadap makanan organik serta jumlah petani organik masih terlalu sedikit menjadi faktor utama. Harga makanan organik sendiri dipasaran bisa sekitar 100% lebih tinggi dibandingkan makanan non organik.

Lebih jauh dia menceritakan pengalamannya selama mengonsumsi dan mengeluti usaha makanan organik. Tidak sedikit manfaat yang diperoleh terhadap kondisi kesehatannya.

"Saya sudah merasakan manfaatnya. Saya yang tadinya alergi menjadi tidak alergi. Sudah tujuh tahun saya sendiri tidak kedokter," ungkap Melly tentang manfaat mengkonsumsi makanan organik.

Dia mengaku, anak-anaknya sendiri sudah sedari awal dikenalkan makanan organik dampaknya tidak gampang sakit.

"Bagi saya sayuran organik merupakan investasi jangka panjang. Daripada saya harus beli obat untuk dikonsumsi lebih baik beli sayuran organik," ujarnya sambil menambahkan dia percaya obat adalah makanan yang dimakan.

Namun, dia menyayangkan kurangnya minat masyarakat terhadap manfaat organik. Dia berharap kelak masyarakat yang mengkonsumsi masyarakat semakin banyak disamping itu harga juga relatif terjangkau masyarakat.

Bisnis Organik dan Konsultasi Kesehatan dan Kecantikan
Tips Hidup Sehat melilea
021-73888872

1 komentar: